Limbahakan menjadi persoalan besar pada masa depan jika tidak diantisipasi serius. Di negara-negara maju, melalui pemanfaatan teknologi, berbagai sampah diolah menjadi bahan baku daur ulang. Bulu ayam, oleh peneliti di Virginia Tech, AS, bisa diolah menjadi senyawa polimer sebagai bahan untuk membuat plastik pada masa depan. Menjiplak nuklir

_________________________________Memahami Kaidah PengukuranGambar Jangka sorong dengan penunjuk pembacaan nonius, jam ukur, dan digital. Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong yang menggunakanjam ukur dilakukan dengan cara membaca skala utama ditambah jarakyang ditunjukkan oleh jam ukur. Untuk jangka sorong dengan penunjukpembacaan digital, hasil pengukuran dapat langsung dibaca padamonitor digitalnya. Jangka sorong yang menggunakan skala nonius, carapembacaan ukurannya secara singkat adalah sebagai berikut x Baca angka mm pada skala utama pada Gambar di bawah 9 mmx Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang segaris lurus dengan skala nonius Gambar di bawah 0,15x Sehingga ukuran yang dimaksud 9,15 .Teknik Pemesinan 84_________________________________Memahami Kaidah Pengukuran Skala utama Skala nonius Gambar Cara membaca skala jangka sorong ketelitian 0,05 Mikrometer Gambar Mikrometer luar, dan mikrometer dalam Hasil pengukuran dengan mengunakan mikrometer Gambar lebih presisi dari pada menggunakan jangka sorong. Akantetapi jangkauan ukuran mikrometer lebih kecil, yaitu sekitar 25 memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukurmikrometer adalah 0-25 mm, 25–50 mm, 50-75 mm, dan seterusnyadengan selang 25 mm. Cara membaca skala mikrometer secara singkatadalah sebagai berikut x Baca angka skala pada skala utama/barrel scale pada Gambar adalah 8,5 mmx Baca angka skala pada thimble pada posisi 0,19 mmx Jumlahkan ukuran yang diperoleh pada Gambar adalah 8,69 mm.Teknik Pemesinan 85_________________________________Memahami Kaidah Pengukuran 30 25 20 0 5 10 1155 20 10 Gambar Cara membaca skala mikrometer. Beberapa contoh penggunaan mikrometer untuk mengukur bendakerja dapat dilihat pada Gambar Mikrometer dapat mengukur tebal,panjang, diameter dalam, hampir sama dengan jangka sorong. Untukkeperluan khusus mikrometer juga dibuat berbagai macam variasi, akantetapi kepala mikrometer sebagai alat pengukur dan pembacaan hasilpengukuran tetap selalu digunakan. Beberapa mikrometer juga dilengkapipenunjuk pembacaan digital, untuk mengurangi kesalahan pembacaanhasil Pemesinan 86_________________________________Memahami Kaidah PengukuranGambar Berbagai macam pengukuran yang bisa dilakukan dengan mikrometer pengukuran jarak celah, tebal, diameter dalam, dan diameter Jam Ukur Dial Indicator Jam ukur dial indicator adalah alat ukur pembandingkomparator. Alat ukur pembanding ini Gambar digunakan olehoperator mesin perkakas untuk melakukan penyetelan mesin perkakasyaitu pengecekan posisi ragum, posisi benda kerja, posisi senter/sumbumesin perkakas Gambar dan pengujian kualitas geometris mesinperkakas. Ketelitian ukur jam ukur yang biasa digunakan di bengkeladalah 0,01 Pemesinan 87_________________________________Memahami Kaidah Pengukuran Gambar Jam ukur Dial Indicator.Gambar Pengecekan sumbu mesin bubut dengan bantuan jam Sistem Satuan Sistem satuan yang digunakan pada mesin perkakas adalahsistem metris Metric system dan sistem imperial Imperialsystem/British system. Buku terbitan USA dan England selalumenggunakan satuan imperial, dan beberapa data pada buku ini jugamenggunakan satuan imperial, maka untuk memudahkan perhitungan,berikut ditampilkan konversi satuan Imperial menjadi Metris Tabel Faktor konversi satuan imperial menjadi metris dan sebaliknya. Mengubah Dikalikan Mengubah DikalikanPanjang 25,4 millimeters to inches 0,0393701inches to millimeters 0,3048 meters to feet 3,28084feet to meters 0,9144 meters to yards 1,09361yards to metersTeknik Pemesinan 88_________________________________Memahami Kaidah Pengukuranfurlongs to kilometers 0,201168 kilometers to furlongs 4,97097miles to kilometers 1,609344 kilometers to miles 0,621371Luassquare inches to square 6,4516 square centimeters to square 0,1550centimeters inchessquare feet to square meters 0,092903square yards to square meters 0,836127 square meters to square feet 10,7639square miles to square 2,589988kilometers square meters to square yards 1,19599acres to square meters 4046,856422acres to hectares 0,404866 square kilometers to square miles 0,386102Volumecubic inches to cubic 16,387064 square meters to acres 0,000247centimeters hectares to acres 2,469955cubic feet to cubic meters 0,028317cubic yards to cubic meters 0,764555 cubic centimeters to cubic inches 0,061024cubic miles to cubic kilometers 4,1682fluid ounces to milliliters 29,5735 cubic meters to cubic feet 35,3147fluid ounces imperial to 28,413063milliliters cubic meters to cubic yards 1,30795pints to liters 0,473176pints imperial to liters 0,568261 cubic kilometers to cubic miles 0,239912quarts to liters 0,946353quarts imperial to liters 1,136523 milliliters to fluid ounces 0,033814gallons to liters 3,785412gallons imperial to liters 4,54609 milliliters to fluid ounces imperial 0,035195 liters to pints 2,113377 liters to pints imperial 1,759754 liters to quarts 1,056688 liters to quarts imperial 0,879877 liters to gallons 0,264172 liters to gallons imperial 0,219969Massa/Berat 28,349523 grams to ounces 0,035274ounces to grams 0,453592 kilograms to pounds 2,20462pounds to kilograms 6,350293 kilograms to stone 14 lb 0,157473stone 14 lb to kilograms 907,18474 kilograms to tons 0,001102tons to kilograms 1016,046909 kilograms to tons imperial 0,000984tons imperial to kilograms 0,907185 metric tons to tons 1,10231tons to metric tons 1,016047 metric tons to tons imperial 0,984207tons imperial to metric tonsKecepatan 1,609344 kilometers per hour to miles per 0,621371miles per hour to kilometers per 0,3048 hourhour 3,28084feet per second to meters per meters per second to feet persecond second 0,224809Gaya 0,101972pound-force to newton 4,44822 newton to pound-forcekilogram-force to newton 9,80665 newton to kilogram-force 0,145038Tekananpound-force per square inch to 6,89476 kilopascals to pound-force perTeknik Pemesinan 89_________________________________Memahami Kaidah Pengukurankilopascals square inchtons-force per square inch 15,4443 megapascals to tons-force per 0,064779imperial to megapascals square inch imperialatmospheres to newtons per 10,1325 newtons per square centimeter to 0,098692square centimeter atmospheresatmospheres to pound-force per 14,695942 pound-force per square inch to 0,068948square inch atmospheresEnergicalorie to joule 4,1868 joule to calorie 0,238846watt-hour to joule joule to watt-hour 0,000278Usahahorsepower to kilowatts 0,7457 kilowatts to horsepower 1,34102Konsumsi bahan bakarmiles per gallon to 0,4251 kilometers per liter to miles per 2,3521kilometers per liter gallon per gallon imperial to 0,3540 kilometers per liter to miles per 2,824859kilometers per liter gallon imperialgallons per mile to liters per 2,3521 liters per kilometer to gallons per 0,4251kilometer mile per mile imperial to liters 2,824859 liters per kilometer to gallons per 0,3540per kilometer mile imperialMicrosoft Encarta Encyclopedia 2005. © 1993-2004 MicrosoftCorporation. All rights Pemesinan 90_____________________________________Memahami Gambar Teknik BAB 5MEMAHAMI GAMBAR TEKNIKTeknik Pemesinan 91_____________________________________Memahami Gambar TeknikA. Mengenal alat Menggambar Teknik1. Kertas Gambara Jenis Kertas Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik adalah 1 Kertas Padalarang 2 Kertas manila 3 Kertas Strimin 4 Kertas roti 5 Kertas Kalkib Ukuran Kertas Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan pokok kertas gambar adalah A0. Ukuran A0 adalah 1 m2 denganperbandingan 2 1 untuk panjang lebar. Ukuran A1 diperoleh denganmembagi dua ukuran panjang A0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagidua ukuran panjang A1. Demikian seterusnya. Ukuran kertas gambardapat dilihat pada tabel Sedangkan perbandingan ukuran kertasgambar dapat dilihat dari gambar Tabel Kertas gambar berdasarkan ukurannya Ukuran Garis TepiSeri Ukuran Kertas Kiri KananA0 x 841 20 10A1 841 x 594 20 10A2 594 x 420 20 10A3 420 x 297 20 20A4 297 x 210 15 5A5 210 x 148 15 5Teknik Pemesinan 92_____________________________________Memahami Gambar Teknik Meja gambar Selotip Gambar Cara penempelan kertas di atas meja gambar non magnetik2. Pensil Gambar Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuklatihan mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensilgambar terdiri dari batang pensil dan isi Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk ™ Pensil Batang Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untukmenggunakan pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensilbersamaan dengan habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapatdilihat pada Gambar ™ Pensil mekanik Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika Isipensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensilmekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya mm dan mm. Gambar pensil mekanik dapat dilihat padaGambar Gambar Pensil batangTeknik Pemesinan 93_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Pensil mekanikb Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan Berdasarkan kekerasanya pensil gambar dibagi menjadi pensilkeras, sedang dan lunak. Tabel Pensil berdasarkan kekerasannya Untuk mendapatkan garis dengan ketebalan yang merata dariujung ke ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik garis harusdimiringkan 60o ҏdan selama menarik garis sambil diputar dengan telunjukdan ibu jari lihat Gambar 5. 4. Gambar Cara menarik garisTeknik Pemesinan 94_____________________________________Memahami Gambar Teknik3. Rapido Penggunaan rapido untuk menggambar dengan teknik tintadianggap lebih praktis dari pada dengan trekpen. Gambar rapido dapatdilihat pada Gambar Gambar Rapido4. Penggaris Penggaris yang sering digunakan untuk menggambar teknikadalah penggaris –T dan penggaris Penggaris T dan sepasang penggaris Pemesinan 95_____________________________________Memahami Gambar Teknika Penggaris -T Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut Penggaris Segitiga Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45o, 90o, 45o dan satu buah penggaris bersudut 30o, 90o dan 60o. Sepasang penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus. Gambar Cara menggunakan penggaris-TGambar Cara menggunakan penggaris segitiga5. Jangka Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuatlingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang padakertas gambar sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagaipensil untuk menggambar garis lingkarannya. Gambar 9 memperlihatkanbeberapa jenis Pemesinan 96_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Jenis jangka Kedukukan pena tarik sewaktu menarik garis sebaiknya miring60o terhadap meja gambar, seperti Gambar cara menggunakanjangka ditunjukkan pada Gambar Kedudukan Gambar Carapena tarik saat menarik menggunakan jangkagarisTeknik Pemesinan 97_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung6. Penghapus dan alat pelindung penghapus Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapuskeras. Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil danpenghapus keras untuk menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yangakan dihapus tepat dan tidak menghilangkan gambar yang lain, makadigunakan plat pelindung penghapus seperti Gambar Gambar Plat pelindung penghapus7. Alat-alat Penunjang lainnya Ada beberapa alat penunjang gambar teknik lainnya yangkadang-kadang diperlukan didalam menggambar adalah Teknik Pemesinan 98_____________________________________Memahami Gambar Teknika Busur derajat Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Lihat Gambar Gambar Busur derajatb Sablon huruf dan angka Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar Mal lengkung Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka. Dalam satu set mal lengkung ada 3 jenis mal, lihat Gambar Gambar 15. Mal lengkungGambar Contoh penggunaan mal lengkungTeknik Pemesinan 99_____________________________________Memahami Gambar Teknikd Mal bentuk Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat, maka digunakan mal bentuk. Gambar Mal bentuk geometri8. Meja Gambar Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alasmenggambar. Meja gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daunmeja gambar. Tidak seperti meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubahketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja adabermacam-macam, yaitu daun meja dari papan non magnetik, papanberlapis magnet dan kaca rayben Gambar Meja gambar9. Mesin Gambar Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untukmemudahkan menggambar. Mesin gambar dapat menggantikanbeberapa fungsi alat gambar lainnya seperti busur derajat, sepasangpenggaris segitiga dan mistar T. Berdasarkan bentuknya ada dua jenismesin gambar, yaitu mesin gambar rol dan mesin gambar Pemesinan 100_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Mesin gambar lengan Gambar Mesin gambar rolB. Lembar Kerja1. Alat a. Meja gambar b. Pensil gambar c. Sepasang penggaris segitiga d. Penggaris panjang 50 cm atau 60 cm e. Jangka f. Mal huruf dan angka g. Mal bentuk h. Mal lengkung i. Penghapus j. Selotip k. Cutter2. Bahan Kertas manila A33. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Hati-hati menggunakan peralatan yang tajam, yaitu cutter dan jarum jangka. b. Gunakan selotip berbahan Pemesinan 101_____________________________________Memahami Gambar Teknik4. Langkah Kerja a. Tempelkan kertas manila A3 di atas meja gambar dengan selotip. b. Gunakan sepasang penggaris segitiga untuk membuat garis-garis sejajar horisontal dan vertikal. Panjang dan jarak antar garis sembarang. Perhatikan arah penarikan garis. c. Buatlah sudut-sudut 15º, 30º, 45º, 60º, 75º dan 90º dengan sepasang penggaris segitiga. Perhatikan cara memegang penggarisnya. d. Gunakan jangka dengan benar untuk membuat lingkaran. Diameter lingkaran sembarang. Perhatikan dari mana mulai menarik garis dan mengakhirinya. e. Gunakan mal huruf-angka. Huruf dan angka yang di-mal sembarang. Perhatikan cara memegang mal dan cara menggesernya. f. Gunakan mal bentuk dan symbol. Cara menggunakan mal ini sama dengan cara menggunakan mal huruf-angka. g. Gunakan mal lengkung sesuai contoh pada lembar informasi. Tentukan dahulu titik-titik yang akan dihubungkan. Buat garis lengkungnya dengan mal lengkung. Geser-geser mal lengkung untuk mendapatkan bentuk yang paling tepat antara dua Membaca Gambar Teknik1. Proyeksi Piktorial Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuahbidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam caraproyeksi sesuai dengan aturan rnenggarnbar. Ada beberapa macam caraproyeksi, antara lain1. Proyeksi piktorial dimensi3. Proyeksi piktorial miring2. Proyeksi piktorial isometri4. Perspektif Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kitalihat pada Gambar Pemesinan 102_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Proyeksi piktorial2. Proyeksi Isometrisa Ciri Proyeksi Isometris Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentukproyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dansyarat-syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapunciri-ciri gambar dengan proyeksi isometris tersebut adalah 1 Ciri pada sumbu • Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. • Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 2 Ciri pada ukuran Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarkan lihat Gambar Pemesinan 103_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Proyeksi isometrisb Penyajian Proyeksi Isometris Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukandengan kedudukan normal, terbalik atau Proyeksi isometris dengan kedudukan normal. Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut-sudut seperti tampak pada Gambar Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik. Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu a. Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan normal, sesuai dengan kedudukan sumbunya lihat Gambar berikut.Teknik Pemesinan 104_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Penyajian proyeksi isometrisb. Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk memperlihatkan bagian bawah benda tersebut lihat Gambar Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik3 Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal. a. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggarnbar kedudukan proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 1800 dan sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal 2700 ke kanan dan kedudukan sumbu norrnalnya Iihat Gambar b. Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri yang tidak terlihat sebagaimana terlihat pada Gambar Pemesinan 105_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Proyeksi isometris kedudukan horisontal3. Proyeksi Dimetris Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan a. Sumbu utama mempunyai sudut Į=70 dan ȕ= 400 lihat Gambar b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 1, pada sumbu y = 1 2, dan pada sumbu z 1 1. Gambar Proyeksi dimetris Gambar kubus yang di gambarkan dengan proyeksi dimetris dibawah ini, mempunyai sisi-sisi 40 Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm• Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm• Ukuran pada sunbu z digambar 40 mmTeknik Pemesinan 106_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Kubus dengan proyeksi dimetris4. Proyeksi Miring sejajar Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garishorizontal/mendatar dan sumbu y mernpunyai sudut 450 dengan garismendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skalapada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 11, pada sumbu y = 1 2, dan skala pada sumbu z = 1 1 ithat gambar di bawah ini Gambar Proyeksi miring5. Gambar Perspektif Dalam garnbar teknik mesin, gambar perspektif jarang perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitua. perspektif dengan satu titik Perspektif dengan dua titik Perspektif dengan tiga titik Pemesinan 107_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Perspektif dengan satu titik hilang Gambar Perspektif dengan dua titik hilangGambar Perspektif dengan tiga titik hilangTeknik Pemesinan 108_____________________________________Memahami Gambar Teknik6. Macam-Macam Pandangan Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensidengan gambar proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari satubidang Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan samping seterusnya. Gambar Macam-macam pandangan7. Bidang-Bidang Proyeksi Gambar Bidang proyeksiTeknik Pemesinan 109_____________________________________Memahami Gambar Teknik Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi olehbidang-bidang depan, bidang vertikal, dan bidang horizontal. Ruang yangdibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran. Ruang di atas bidangH, di depan bidang D, dan di samping kanan bidang V disebut kuadran yang berada di atas bidang H, di depan bidang D, dan disebelahkiri bidang V disebut kuadran II. Ruang disebelah kiri bidang V, di bawahbidang H, dan di depan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang beradadi bawah bidang H, di depan bidang D, dan di sebelah kanan bidang Vdisebut kuadran Proyeksi di Kuadran I Proyeksi Eropa Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depanbidang D, depan dan di sebelah kanan bidang V vertikal maka bendatersebut berada di kuadran I. jika benda yang terletak di kuadran I kitaproyeksikan terhadap bidang-bidang H, V, dan D, maka akan didapatgambar/proyeksi pada kuadran I yang dikenal juga dengan namaproyeksi Eropa. Gambar memperlihatkan titik yang terletak dikuadran I lihat gambar Gambar Proyeksi di kuadran IKeteranganA = titik kuadran-IAD = proyeksi titik A di bidang D depanAv = proyeksi titik A di bidang V vertikalAH = proyeksi titik A di bidang H horizontal Bila ketiga bidang saling tegak lurus tersebut dibuka, maka sumbux dan y sebagai sumbu putarnya dan sumbu z merupakan sumbu yangdibuka/dipisah, seperti gambar berikutTeknik Pemesinan 110_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Pembukaan objek gambar di kuadran ISelanjutnya batas-batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk dibawah ini Gambar Pemutaran dengan jangkaTeknik Pemesinan 111_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Potongan garis yang bersudut 45o Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untukmenempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yangtersedia. Penyederhanaan dapat dilakukan seperti gambar berikut Gambar Garis sumbu terpisah dengan gambarGambar Garis sumbu berimpit dengan gambarTeknik Pemesinan 112_____________________________________Memahami Gambar Teknik ™ Penampilan Gambar Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garisbantu tidak diperlukan lagi dihilangkan. Jadi yang nampak hanyapandangannya saja lihat gambar perlu ditegaskan kembali bahwauntuk proyeksi di kuadran I proyeksi Eropa, penempatan pandangansamping akan berada disebelah kiri pandangan depannya, sedangkanpandangan atas berada di bawah pandangan depannya. Gambar Pandangan proyeksi Eropab Proyeksi di Kuadran III Proyeksi Amerika Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi di kuadran III proyeksiAmerika yang telah di buka adalah Gambar Pandangan proyeksi Amerika• Pada bidang H ditempatkan pandangan atas• Pada bidang D ditempatkan pandangan depan• Fada bidang V diternpatkan pandangan samping kananTeknik Pemesinan 113_____________________________________Memahami Gambar TeknikContoh Gambar Contoh pandangan proyeksi Amerika8. Simbol Proyeksi dan Anak Panah a Simbol Proyeksi Untuk membedakan gambar/proyeksi di kuadran I dangambar/proyeksi di kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalamstandar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksiboleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambarsebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama kuadran I atau kitakenal sebagai proyeksi Eropa. Dalam satu buah gambar tidak diperkenankan terdapat gambardengan menggunakan kedua gambar proyeksi secara proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancunglihat gambar.Gambar Proyeksi Amerika Gambar Proyeksi Eropa b Anak Panah Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dantempat/posisi atau arah pemotongan sedangkan angka ukuranditempatkan di atas garis ukur atau di sisi kiri garis ukur ithat Pemesinan 114_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Anak panah Gambar Contoh penggambaran anak panah9. Penentuan Pandangan Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan sampingdan pandangan depannya, terlebih dahulu kita harus menempatkansistem proyeksi apa yang kita pakai, apakah proyeksi di kuadran IEropa ataukah proyeksi di kuadran III Amerika?. Setelah kitamenempatkan sistem proyeksi yang kita pakai, barulah kitamenenempatkan pandangan dan objek yang kita gambar Menempatkan Pandangan Depan, Proyeksi Di Kuadran I Eropa Atas dan Samping Kanan MenurutGambar Penerapan Proyeksi EropaTeknik Pemesinan 115_____________________________________Memahami Gambar Teknikb Menentukan Pandangan Depan, Atas dan Samping Kanan Menurut Pryeksi Di Kuadran III Amerika Gambar Penerapan Proyeksi Amerikac Penetapan Jumlah Pandangan Jumlah pandangan dalam satu objek/gambar tidak semuanyaharus digambar rnisa]nya untuk benda-benda bubutan sederhana,dengan satu pandangan saja yang dilengkapi dengan simbol lingkaransudah cukup untuk memberikan informasi yang jelas. Lthat gambar 49berikut Gambar Gambar satu pandangand Jenis-jenis Pandangan Utama Gambar kerja yang digunakan sebagai alat komunikasi adalahgambar dalam bentuk pandangan-pandangan. Sebagai pandanganutamanya ialah pandangan depan, pandangan samping, dan pandanganatas. Dalam gambar kerja, tidak selamanya ketiga pandangan harusditampilkan, tergantung dan kompleks/rumit atau sederhananya bentukTeknik Pemesinan 116_____________________________________Memahami Gambar Teknikbenda. Hal terpentirig, gambar pandangan-pandangan ini harus dapatmemberikan informasi yang jelas. Perhatikan Gambar di bawah ini Gambar Gambar pandangan Kedua gambar di atas, walaupun hanya terdiri atas satupandangan saja, dapat membedakan bentuk bendanya, yaitu dengansimbol/lambang O untuk bentuk lingkaran dan untuk bentuk bujur sangkardan bentuk gambar piktorialnya adalahGambar Pembedaan bentuk benda dengan satu pandanganTeknik Pemesinan 117_____________________________________Memahami Gambar Teknike Pemelihan Pandangan Utama Untuk memberikan informasi bentuk gambar, seharusnya kita pilihpandangan yang dapat mewakili bentuk benda perhatikan Gambar bawah ini. Gambar Pemilihan pandangan utama Pandangan/gambar di atas belum dapat memberikan informasiyang jelas. Oleh karena itu dalam memilih pandangan yang disajikanharus dapat mewakili bentuk benda lihat Gambar Gambar benda yang mempunyai pandangan atas dan pandangan depanyang sama seperti Gambar di atas. Gambar Pandangan utama Dari gambar piktorial Gambar di atas, yang dapatmemberikafi informasi bentuk secara tepat dalam hentuk gambarpandangan adalah pandangan depan dengan pandangan sarnpingnyalihat Gambar 54.Gambar Penentuan pandangan depanTeknik Pemesinan 118_____________________________________Memahami Gambar Teknik Sebaliknya dua pandangan depan dan samping belum tentudapat memberikan informasi yang maksimum lihat Gambar berikut. Gambar Penggunaan dua pandangan Dengan dua pandangan di atas, belum cukup memberikaninformasi bentuk secara cepat dan tepat. OIeh karena itu, perlu satupandangan lagi untuk kejelasan gambar tersehut yaitu pandangan Penggunaan tiga pandangan Setelah dilengkapi dengan pandangan atasnya, barulah kitamendapatkan informasj bentuk yang lengkap dari Gambar Pemesinan 119_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Bentuk benda dari hasil pandangan10. Gambar Potongan Untuk memberikan inforamsi yang lengkap dan gambar yangberongga atau berlubang perlu menampilkan gambar dengan teknik -menggambar yang tepat. Kadang-kadang gambar tampak lebih rumitkaren adanya garis-garis gambar yang tidak kelihatan. Oleh karena itugaris-garis gores yang akan menimbulkan salah pengertian salahinformasi perlu dihindari, yaitu dengan menunjukkan ambar potongan/irisan. a Fungsi Gambar Potongan/Irisan Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskanbagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, rnisalnya dari bendayang dibor baik yang dibor tembus maupun dibor tidak tembus lubang-lubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, danrongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu dilengkapidengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan ukuranatau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dan kesalahpahaman membaca gambar. b Bentuk Potongan/Irisan Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan denganmenggunakan pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji lihatGambar Pemesinan 120_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar dan gambar Gambar Memperlihatkan gambar lengkap dengan garis gores sebagai batas-batas garis yang tidak kelihatan. Dengan adanya garis-garis tersebut gambar kelihatan agak Memperlihatkan gambar yang kurang jelas. Dalam hal ini kita tidak bisa memastikan apakah lubang tersebut merupakan lubang tembus atau tidak tembus, mempunyai lubang yang bertingkat atau rata. Sehingga setiap orang akan menafsirkan bentuk lubang yang berbeda, yang menyebabkan informasi kurang Oleh karena Gambar 58a dan Gambar 58c menimbulkan keraguan dalam pembacaannya, maka gambar dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan bahwaTeknik Pemesinan 121_____________________________________Memahami Gambar Teknik benda tersehut dipotong-dengan gergaji, sehingga bentuk rongga di dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan lagi dalam menentukan bentuk di bagian dalamnya. Dengan gambar potongan atau irisan, seperti pada gambar 58c diatas, diperoleh ketegasan atau kejelasan tentang bentuk dan ronggasebelah dalam, sehingga informasi yang diberikan oleh gambar dapatefisien. Gambar potongan atau irisan harus diasir sesuai dengan batasgaris Tanda Pemotongan Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tandapemotongan yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan-aturanmenggambar pemotongan ini terdiri atasa. Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya di tebalkan lihat Gambar Tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas lihat Gambar Tanda pemotongan dengan garis tipis berzigzag lihat Gambar Gambar Tanda pemotonganTeknik Pemesinan 122_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Tanda pemotongan dengan gelombang dan zigzagd Menempatkan Gambar Penampang/Potongan Untuk menempatkan gambar penampang atau gambar potongan,kita perlu memperhatikan penempatan gambar potongan tersebut sesuaidengan proyeksi yang akan kita gunakan, apakah proyeksi di kuadran IEropa atau proyeksi di kuadran III Amerika. Untuk lebih jelasnya,perhatikan Gambar Penempatan gambar potongan 1Teknik Pemesinan 123_____________________________________Memahami Gambar TeknikGambar Penempatan gambar potongan 2Teknik Pemesinan 124_____________________________________Memahami Gambar Teknik Jika proyeksi yang digunakan adaiah proyeksi Arnerika, makagambar penampang potongannya diletakkan/berada di belakang arahanak panahnya. Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Eropa makapenempatan gambar potongnya berada di depan arah anak panahnya. Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang digunakan,penampang potong dapat juga diputar ditempat penampang putarseperti tampak pada Gambar atau dengan dipotong dan diputarkemudian dipindahkan ketempat lain segaris dengan sumbunya sepertitampak pada Gambar Gambar Penempatan potongan dengan diputar Gambar Penempatan potongan dengan diputar dan dipindahe Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong Benda-benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda-benda pejal,misal poros pejal, jari-jari pejal dan semacamnya lihat Gambar tipis, misal pelat-pelat penguat pada dudukan poros danpelat penguat pada flens lihat Gambar Bagian-bagian yang tidakboleh dipotong tersebut yaitu bagian-bagian yang tidak Pemesinan 125_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Potongan jari-jari pejalGambar Potongan dudukan porosf Jenis-jenis Gambar Potongan Jenis-jenis gambar potongan/ irisan terdiri atas Teknik Pemesinan 126_____________________________________Memahami Gambar Teknik• Gambar potongan penuh• Garnbar potongan separuh• Gambar potongan sebagian/setempat atau lokal• Gambar potongan putar• Gambar potongan bercabang atau meloncat1. Gambar Potongan Penuh Perhatikan contoh gambar potongan penuh pada Gambar berikut Gambar Potongan penuhTeknik Pemesinan 127_____________________________________Memahami Gambar Teknik2. Gambar Potongan Separuh Perhatikan contoh gambar potongan pada Gambar berikut Gambar Potongan separuh3. Gambar Potongan Sebagian Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau potongan setempat lihat contoh Gambar Gambar Potongan sebagian4. Gambar Potongan Putar Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada Gambar atau dapat juga penempatan potongannya seperti pada Gambar Pemesinan 128_____________________________________Memahami Gambar Teknik Gambar Potongan putar5. Gambar Potongan Bercabang atau Meloncat Perhatikan contoh Gambar Potongan bercabang atau meloncatTeknik Pemesinan 129_____________________________________Memahami Gambar Teknik11. Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengangambar pandanagn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsiryaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis bataspemotongan. Lihat Gambar di bawah. Gambar Contoh penggunaan arsirana Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antaralain1. sudut dan ketebalàn garis arsiran2. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas3. pengarsiran bidang yang berdampingan4. pengarsiran benda-benda tipis5. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir6. macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis sumbuutamanya, atau 450 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalanarsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagaiberikut lihat tabel Tabel Macam-macam ketebalan garisTeknik Pemesinan 130_____________________________________Memahami Gambar Teknik Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiranyang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambarmempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambarberikut. Gambar Sudut ketebalan garis arsiranb Penggarisan Pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnyadilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat Gambar Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, adabidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidangyang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitiksumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiranyang lainnya lihat Gambar Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampinganTeknik Pemesinan 131_____________________________________Memahami Gambar Teknikc Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipismaka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar Gambar Arsiran benda tipisd Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapatdihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar Gambar Angka ukuran dan arsirane Macam-macam Arsiran Perhatikan Gambar berikut ini. ab cdTeknik Pemesinan 132_____________________________________Memahami Gambar Teknik efghGambar Macam-macam arsiranKeterangana = Besi tuangb = Aluminium dan panduannyac = Baja dan baja istimewad = Besi tuang yang dapat ditempae = Baja cairf = Logam putihg = Paduan tembaga tuangh = Seng, air raksa12. Ukuran Pada Gambar Kerja Sesuai dengan standar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkanbahwa gambar proyeksi di Kuadran I dan gambar proyeksi di Kuadran IIIdapat digunakan sebagai gambar kerja, dengan ketentuan kedua macamproyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/dipakai secara bersama-sarnadalam satu gambar kerja. Gambar kerja adalah gambar pandangan-pandangan,potongan/irisan dengan memperhatikan kaidah-kaidah proyeksi, baikproyeksi di kuadran I Eropa maupun proyeksi di kuadran III Amerika.Gambar kerja harus memberikan informasi bentuk benda secara karena itu, ukuran pada gambar kerja harus dicantumkan Ketentuan-ketentuan Dasar Pencatuman Ukuran Agar tidak menimbulkan keraguan di dalam membaca gambar,maka pada gambar kerja harus dicantumkan ukuran dengan aturan-aturan menggambar yang telah ditetapkan, ketentuan-ketentuan tersebutmeliputi ketentuan• Menarik garis ukur dan garis bantu• Menggambar anak panahTeknik Pemesinan 133
Apabilaangka ukuran terletak pada arsiran, maka angka ukurannya . A. Harus diarsir B. Harus besar ukurannya C. Jangan diarsir D. Harus kecil E. Disesuaikan dengan bentuk arsiran 4. Bila suatu huruf dibuat dengan ketinggian 14 mm, berapakah jarak minimum antar Tebal huruf/angka (d) 0,35 0,5 0,7 1 1,4 5. Jika sebuah huruf memiliki tinggi
25% found this document useful 4 votes5K views5 pagesOriginal Titlesoal potonganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?25% found this document useful 4 votes5K views5 pagesSoal PotonganOriginal Titlesoal potonganJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Padatahun 1946, komputer elektronik di dunia yang pertama yakni ENIAC. Pada komputer tersebut terdapat 17486 tabung hampa udara, 7200 dioda kristal, 1500 pemancar, 70000 resister, 100000 kapasitor, 5 juta sambungan solder tangan. Begitu besar ukurannya, sampai-sampai memerlukan suatu ruangan kelas tersendiri yakni seluas 167 M2.
Uploaded byAlif Ahmad 0% found this document useful 0 votes1K views17 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views17 pagesGAMBAR POTONGAN - Gambar Teknik Mesin Kelas XUploaded byAlif Ahmad Full descriptionJump to Page You are on page 1of 17Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Padakotak pilihan Save in pilih 3½ Floopy (A:) jika Anda akan menyimpan ke dalam disket, namun apabila Anda akan menyimpan lembar kerja Excel tersebut ke dalam flashdisk, maka pada kotak pilihan Save in pilih Removable Disk (G:). Ketikkan nama file lembar kerja Excel yang Anda inginkan pada kotak isian File name.

Uploaded byWahyu Prasetya 100% found this document useful 10 votes5K views3 pagesDescriptionSOAL GAMBAR TEKNIKCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 10 votes5K views3 pagesSoal Gambar Teknik Uas Kelas 1Uploaded byWahyu Prasetya DescriptionSOAL GAMBAR TEKNIKFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Gambar5.72. Arsiran benda tipis d) Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran (karena tidak dapat dihindari), maka angka ukurannya jangan diarsir (lihat Gambar 5.73). Gambar 5.73. Angka ukuran dan arsiran e) Macam-macam Arsiran Perhatikan Gambar 5.74 berikut ini. ab cd Teknik Pemesinan 132 Jika ukuran panjangnya dalam desimeter maka luas bagian yang diarsir padagambar tersebut adalah ....A. 54 dm?B. 64 dm?C. 72 dm2D. 81 dm2ilan qambar borikut​ luas persegi panjang luas persegi kecilluas persegi besar Luas seluruhnya = luas persegi panjang + luas persegi kecil + luas persegi besar Jawab D HScroll jika ukuran lebar gambar (imgGambar.Width) > ukuran tinggi bingkai (PicPingkai.Width) Dasar Pemrograman Visual Basic Hendra, S.T. Indoprog 127 VScroll, jika ukuran tinggi gambar (imgGambar.Height) > ukuran tinggi bingkai (PicPingkai.Height) Private Sub AturScrollBar() If ImgGambar.Width > PicBingkai.ScaleWidth Then 'Jika gambar lebih 102 Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat gambar 69 di bawah. Gambar 69. Contoh penggunaan arsiran Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain 1. sudut dan ketebalàn garis arsiran 2. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas 3. pengarsiran bidang yang berdampingan 4. pengarsiran benda-benda tipis 5. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir 6. macam -macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. 1. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 45 terhadap garis sumbu utamanya, atau 45 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat tabel 3. Tabel 3. Macam-macam ketebalan garis MACAM GARIS KETEBALAN GARIS mm Garis gambartepi 1 0,7 0,5 Garis ukurbantu 0,7 0,5 0,35 Garis tipisarsir 0,5 0,35 0,25 Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepigambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. Di unduh dari 103 Gambar 70. Sudut ketebalan garis arsiran Penggarisan Pada Bidang Yang Luas dan Bidang berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat gambar 71. Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat gambar 71. Gambar 71. Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat gambar 72. Di unduh dari 104 Gambar 72. Arsiran benda tipis Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat gambar 73. Gambar 73. Angka ukuran dan arsiran Macam-macam Arsiran Perhatikan gambar 74. a b c d Di unduh dari 105 Gambar 74. Macam-macam arsiran Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih g = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa Ukuran Pada Gambar Kerja Jikadi sel C1 terdapat fungsi =IF(A1>B1,"MAHAL","MURAH")maka di sel C1 tercetak MURAH Jika ada lebih dari 2 Tampilan tabel di atas mungkin akan berbeda ukurannya dalam blog ini karena lebar maksimum tabel tidak sampai 750px, Anda dapat mencobanya dengan menyalin kode di atas lalu tempelkan ke dalam HTML editor Anda, dan lihat hasilnya pada

BAB IV GAMBAR TEKNIK 1. Mengenal Alat Menggambar Teknik Kertas Gambar Jenis Kertas Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik antara lain a kertas padalarang, b kertas manila, c kertas strimin, d kertas roti, dan e kertas kalkir. Ukuran Kertas Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas gambar adalah A0. Ukuran A0 adalah 1 m2 dengan perbandingan 2 1 untuk panjang lebar. Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1. Demikian seterusnya. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada tabel 1. Sedangkan cara penempelan kertas di atas meja gambar nonmagnetik dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Kertas Gambar Berdasarkan Ukurannya Seri A0 A1 A2 A3 A4 A5 Ukuran Kertas x 841 841 x 594 594 x 420 420 x 297 297 x 210 210 x 148 Ukuran Garis Tepi Kiri C 20 20 20 20 15 15 10 10 10 20 5 5 Meja gambar Selotip Gambar 1. Cara penempelan kertas di atas meja gambar nonmagnetik 73 Pensil Gambar Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri dari batang pensil dan isi pensil. Pensil Gambar Berdasarkan Bentuk 1 Pensil Batang Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu. Untuk menggunakan pensil ini harus diraut terlebih dahulu. Habisnya isi pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil. Gambar pensil batang dapat dilihat pada Gambar 2. 2 Pensil Mekanik Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika Isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensil mekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya mm, mm dan mm. Gambar pensil mekanik dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 2. Pensil batang 74 Gambar 3. Pensil mekanik Pensil Gambar Berdasarkan Kekerasan Berdasarkan kekerasannya pensil gambar dibagi menjadi pensil keras, sedang, dan lunak. Tabel 2. Pensil Berdasarkan Kekerasannya SEDANG 6H 3H Makin Makin 4H LUNAK H 2B Makin KERAS 4B 7H F 5B 8H HB 6B 9H B 7B Untuk mendapatkan garis dengan ketebalan yang merata dari ujung ke ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik garis harus dimiringkan ± 60° dan selama menarik garis sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari lihat Gambar 4. 75 Gambar 4. Cara menarik garis Rapido Penggunaan rapido untuk menggambar dengan teknik tinta dianggap lebih praktis dari pada dengan trekpen. Gambar rapido dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Rapido 76 Penggaris Penggaris yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah penggaris –T dan penggaris segitiga. Gambar 6. Penggaris T dan sepasang penggaris segitiga Penggaris-T Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90°. Penggaris Segitiga Penggaris segitiga terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°, 45° dan satu buah penggaris bersudut 30°, 90°, dan 60°. Sepasang penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus. 77 Gambar 7. Cara menggunakan penggaris-T Gambar 8. Cara menggunakan penggaris segitiga 78 Jangka Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis lingkarannya. Gambar 9 memperlihatkan beberapa jenis jangka. Gambar 9. Jenis jangka Kedukukan pena tarik sewaktu menarik garis sebaiknya miring 60° terhadap meja gambar, seperti Gambar 10. Cara menggunakan jangka ditunjukkan pada Gambar 11. 79 Gambar 10. Kedudukan pena tarik saat menarik garis Gambar 11. Membuat lingkaran besar dengan alat penyambung 80 Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapus keras. Penghapus lunak untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk menghapus gambar dari tinta. Agar gambar yang akan dihapus tepat dan tidak menghilangkan gambar yang lain, maka digunakan plat pelindung penghapus seperti Gambar 12. Gambar 12. Plat pelindung penghapus Alat-Alat Penunjang Lainnya Beberapa alat penunjang gambar teknik lainnya yang kadang-kadang diperlukan di dalam menggambar dijelaskan di bawah ini. Busur Derajat Busur derajat digunakan untuk mengukur dan membagi sudut. Lihat Gambar 13. 81 Gambar 13. Busur derajat Sablon Huruf dan Angka Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO. Mal lengkung Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka. Dalam satu set mal lengkung ada 3 jenis mal, lihat Gambar 14. Gambar 14. Mal lengkung 82 Gambar 15. Contoh penggunaan mal lengkung Mal Bentuk Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat, maka digunakan mal bentuk. Gambar 16. Mal bentuk geometri 83 Meja Gambar Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja ada bermacam-macam, yaitu daun meja dari papan nonmagnetik, papan berlapis magnet, dan kaca rayben. Gambar 17. Meja gambar Mesin Gambar Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untuk memudahkan menggambar. Mesin gambar dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar lainnya seperti busur derajat, sepasang penggaris segitiga dan mistar T. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis mesin gambar, yaitu mesin gambar rol dan mesin gambar lengan. 84 Gambar 18. Mesin gambar lengan Gambar 19. Mesin gambar rol 85 2. Lembar Kerja Alat a. Meja gambar b. Pensil gambar c. Sepasang penggaris segitiga d. Penggaris panjang 50 cm atau 60 cm e. Jangka f. Mal huruf dan angka g. Mal bentuk h. Mal lengkung i. Penghapus j. Selotip k. Cutter Bahan Kertas manila A3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Hati-hati menggunakan peralatan yang tajam, yaitu cutter dan jarum jangka. b. Gunakan selotip berbahan kertas. Langkah Kerja a. Tempelkan kertas manila A3 di atas meja gambar dengan selotip. b. Gunakan sepasang penggaris segitiga untuk membuat garis-garis sejajar horisontal dan vertikal. Panjang dan jarak antargaris sembarang. Perhatikan arah penarikan garis. c. Buatlah sudut-sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75°, dan 90° dengan sepasang penggaris segitiga. Perhatikan cara memegang penggarisnya. d. Gunakan jangka dengan benar untuk membuat lingkaran. Diameter lingkaran sembarang. Perhatikan dari mana mulai menarik garis dan mengakhirinya. e. Gunakan mal huruf-angka. Huruf dan angka yang di-mal sembarang. Perhatikan cara memegang mal dan cara menggesernya. f. Gunakan mal bentuk dan simbol. Cara menggunakan mal ini sama dengan cara menggunakan mal huruf-angka. g. Gunakan mal lengkung sesuai contoh pada lembar informasi. Tentukan dahulu titik-titik yang akan dihubungkan. Buat garis lengkungnya dengan mal lengkung. Geser-geser mal lengkung untuk mendapatkan bentuk yang paling tepat antara dua garis. 86 3. Membaca Gambar Teknik Proyeksi Piktorial Menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan rnenggambar. Ada beberapa rnacam cara proyeksi, antara lain 1. 2. 3. 4. proyeksi piktorial dimensi, proyeksi piktorial miring, proyeksi piktorial isometri, dan perspektif. Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada Gambar 20. Gambar 20. Proyeksi piktorial 87 Proyeksi Isometris Ciri Proyeksi Isometris Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat-syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar dengan proyeksi isometris sebagai berikut. 1 Ciri pada Sumbu • Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. • Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 21. 2 Ciri pada Ukuran Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarkan lihat Gambar 21. Gambar 21. Proyeksi isometris 88 Penyajian Proyeksi Isometris Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan normal, terbalik atau horizontal. 1 Proyeksi isometris dengan kedudukan normal. Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudutsudut seperti tampak pada Gambar 22. 2 Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik. Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu a Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan normal, sesuai dengan kedudukan sumbunya lihat Gambar 22 berikut. Gambar 22. Penyajian proyeksi isometris 89 b Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk memperlihatkan bagian bawah benda tersebut lihat Gambar 23. Gambar 23. Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik 3 Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal. a Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggarnbar kedudukan proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 180° dan sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal 270° ke kanan dan kedudukan sumbu norrnalnya Iihat Gambar 24. b Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri yang tidak terlihat sebagaimana terlihat pada Gambar 24. 90 Gambar 24. Proyeksi isometris kedudukan horisontal Proyeksi Dimentris Proyeksi dimentris mempunyai ketentuan 1. Sumbu utama mempunyai sudut α = 7° dan β = 40° lihat Gambar 25. 2. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 1, pada sumbu y = 1 2, dan pada sumbu z = 1 1. Gambar 25. Proyeksi dimetris 91 Gambar kubus yang digambarkan dengan proyeksi dimetris berikut ini, mempunyai sisi-sisi 40 mm. Keterangan • Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm • Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm • Ukuran pada sumbu z digambar 40 mm Gambar 26. Kubus dengan proyeksi dimetris 92 Proyeksi Miring Sejajar Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 11, pada sumbu y = 1 2, dan skala pada sumbu z = 1 1 lihat gambar di bawah ini. Gambar 27. Proyeksi miring Gambar Perspektif Dalam gambar teknik mesin, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu a. perspektif dengan satu titik hilang, b. perspektif dengan dua titik hilang , dan c. perspektif dengan tiga titik hilang. 93 Gambar 28. Perspektif dengan satu titik hilang 94 Gambar 29. Perspektif dengan dua titik hilang 95 Gambar 30. Perspektif dengan tiga titik hilang 96 Macam-Macam Pandangan Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi dengan gambar proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi. a. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan depan. b. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan atas. c. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan samping kanan. Demikian seterusnya. Gambar 31. Macam-macam pandangan 97 Bidang-Bidang Proyeksi Gambar 32. Bidang proyeksi Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang-bidang depan, bidang vertikal, dan bidang horizontal. Ruang yang dibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran. Ruang di atas bidang H, di depan bidang D, dan di samping kanan bidang V disebut kuadran I. Ruang yang berada di atas bidang H, di depan bidang D, dan di sebelah kiri bidang V disebut kuadran II. Ruang disebelah kiri bidang V, di bawah bidang H, dan di depan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang berada di bawah bidang H, di depan bidang D, dan di sebelah kanan bidang V disebut kuadran IV. 98 Proyeksi Di Kuadran I Proyeksi Eropa Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depan bidang D, depan dan di sebelah kanan bidang V vertikal maka benda tersebut berada di kuadran I. jika benda yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang-bidang H, V, dan D, maka akan didapat gambar/proyeksi pada kuadran I yang dikenal juga dengan nama proyeksi Eropa. Gambar 33 memperlihatkan titik yang terletak di kuadran I lihat Gambar 33. Gambar 33. Proyeksi di kuadran I Keterangan A = titik kuadran-I AD = proyeksi titik A di bidang D depan Av = proyeksi titik A di bidang V vertikal AH = proyeksi titik A di bidang H horizontal 99 Bila ketiga bidang saling tegak lurus tersebut dibuka, maka sumbu x dan y sebagai sumbu putarnya dan sumbu z merupakan sumbu yang dibuka/dipisah, seperti gambar berikut. Gambar 34. Pembukaan objek gambar di kuadran I Selanjutnya batas-batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk di bawah ini. Gambar 35. Pemutaran dengan jangka 100 Gambar 36. Potongan garis yang bersudut 45o Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untuk menempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia. Penyederhanaan dapat dilakukan seperti gambar berikut. Gambar 37. Garis sumbu terpisah dengan gambar 84 101 Gambar 38. Garis sumbu berimpit dengan gambar Penampilan Gambar Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu tidak diperlukan lagi dihilangkan. Jadi yang nampak hanya pandangannya saja lihat Gambar 39, perlu ditegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I proyeksi Eropa, penempatan pandangan samping akan berada disebelah kiri pandangan depannya, sedangkan pandangan atas berada di bawah pandangan depannya. Gambar 39. Pandangan proyeksi Eropa 102 Proyeksi di Kuadran III Proyeksi Amerika Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi di kuadran III proyeksi Amerika yang telah dibuka seperti terlihat di bawah ini. Gambar 40. Pandangan proyeksi Amerika • Pada bidang H ditempatkan pandangan atas • Pada bidang D ditempatkan pandangan depan • Pada bidang V ditempatkan pandangan samping kanan 103 Contoh Gambar 41. Contoh pandangan proyeksi Amerika Simbol Proyeksi dan Anak Panah Simbol Proyeksi Untuk membedakan gambar/proyeksi di kuadran I dan gambar/proyeksi di kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO ISO/ DIS 128, telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksi Eropa. Dalam satu buah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua gambar proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/ lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung lihat gambar. Gambar 42. Proyeksi Amerika 104 Gambar 43. Proyeksi Eropa Anak Panah Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/ posisi atau arah pemotongan sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau di sisi kiri garis ukur lihat Gambar 44. Gambar 44. Anak panah Gambar 45. Contoh penggambaran anak panah 105 Penentuan Pandangan Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan samping dan pandangan depannya, terlebih dahulu kita harus menempatkan sistem proyeksi apa yang kita pakai, apakah proyeksi di kuadran I Eropa ataukah proyeksi di kuadran III Amerika? Setelah kita menempatkan sistem proyeksi yang kita pakai, barulah kita menenempatkan pandangan dan objek yang kita gambar tersebut. Menempatkan Pandangan Depan, Atas, dan Samping Kanan Menurut Proyeksi di Kuadran I Eropa Gambar 46. Penerapan Proyeksi Eropa 106 Menentukan Pandangan Depan, Atas, dan Samping Kanan Menurut Proyeksi di Kuadran III Amerika Gambar 47. Penerapan proyeksi Amerika Penetapan Jumlah Pandangan Jumlah pandangan dalam satu objek/gambar tidak semuanya harus digambar rnisalnya untuk benda-benda bubutan sederhana, dengan satu pandangan saja yang dilengkapi dengan simbol lingkaran sudah cukup untuk memberikan informasi yang jelas. Lihat Gambar 48 berikut. 107 Gambar 48. Gambar satu pandangan Jenis-Jenis Pandangan Utama Gambar kerja yang digunakan sebagai alat komunikasi adalah gambar dalam bentuk pandangan-pandangan. Sebagai pandangan utamanya ialah pandangan depan, pandangan samping, dan pandangan atas. Dalam gambar kerja, tidak selamanya ketiga pandangan harus ditampilkan, tergantung dan kompleks/rumit atau sederhananya bentuk benda. Hal terpentirig, gambar pandangan-pandangan ini harus dapat memberikan informasi yang jelas. Perhatikan Gambar 49 berikut ini. 108 Gambar 49. Gambar pandangan Kedua gambar di atas, walaupun hanya terdiri atas satu pandangan saja, dapat membedakan bentuk bendanya, yaitu dengan simbol/ lambang O untuk bentuk lingkaran dan untuk bentuk bujur sangkar dan bentuk gambar piktorialnya sebagai berikut. 109 Gambar 50. Pembedaan bentuk benda dengan satu pandangan 110 Pemilihan Pandangan Utama Untuk memberikan informasi bentuk gambar, seharusnya kita pilih pandangan yang dapat mewakili bentuk benda perhatikan Gambar 51 di bawah ini. Gambar 51. Pemilihan pandangan utama Pandangan/gambar di atas belum dapat memberikan informasi yang jelas. Oleh karena itu dalam memilih pandangan yang disajikan harus dapat mewakili bentuk benda lihat Gambar 52. Gambar 52 adalah benda yang mempunyai pandangan atas dan pandangan depan yang sama seperti Gambar 51 di atas. Gambar 52. Pandangan utama 111 Dari gambar piktorial gambar 53 di atas, yang dapat memberikan informasi bentuk secara tepat dalam bentuk gambar pandangan adalah pandangan depan dengan pandangan sampingnya lihat Gambar 53. Gambar 53. Penentuan pandangan depan Sebaliknya dua pandangan depan dan samping belum tentu dapat memberikan informasi yang maksimum lihat Gambar 54 berikut. Gambar 54. Penggunaan dua pandangan 112 Dengan dua pandangan di atas, belum cukup memberikan informasi bentuk secara cepat dan tepat. OIeh karena itu, perlu satu pandangan lagi untuk kejelasan gambar tersebut yaitu pandangan atas. Gambar 55. Penggunaan tiga pandangan 91 113 Setelah dilengkapi dengan pandangan atasnya, barulah kita mendapatkan informasi bentuk yang lengkap dari Gambar 56. Gambar 56. Bentuk benda dari hasil pandangan Gambar Potongan Untuk memberikan inforamsi yang lengkap dan gambar yang berongga atau berlubang perlu menampilkan gambar dengan teknik menggambar yang tepat. Kadang-kadang gambar tampak lebih rumit karena adanya garis-garis gambar yang tidak kelihatan. Oleh karena itu, garis-garis gores yang akan menimbulkan salah pengertian salah informasi perlu dihindari, yaitu dengan menunjukkan gambar potongan/irisan. Fungsi Gambar Potongan/Irisan Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskan bagianbagian gambar benda yang tidak kelihatan, rnisalnya dari benda yang dibor baik yang dibor tembus maupun dibor tidak tembus lubanglubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, dan rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu dilengkapi dengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan ukuran atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dan kesalahpahaman membaca gambar. 114 Bentuk Potongan/Irisan Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji lihat Gambar 57 berikut. Gambar 57a dan gambar 57b Gambar 57c 115 Keterangan Gambar 57a. Memperlihatkan gambar yang kurang jelas. Dalam hal ini kita tidak bisa memastikan apakah lubang tersebut merupakan lubang tembus atau tidak tembus, mempunyai lubang yang bertingkat atau rata. Sehingga setiap orang akan menafsirkan bentuk lubang yang berbeda, yang menyebabkan informasi kurang jelas. Gambar 57b. Memperlihatkan gambar lengkap dengan garis gores sebagai batas-batas garis yang tidak kelihatan. Dengan adanya garis-garis tersebut gambar kelihatan agak rumit. Gambar 57c. Oleh karena Gambar 57a dan Gambar 57c menimbulkan keraguan dalam pembacaannya, maka gambar dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan bahwa benda tersebut dipotong dengan gergaji, sehingga bentuk rongga di dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan lagi dalam menentukan bentuk di bagian dalamnya. Dengan gambar potongan atau irisan, seperti pada Gambar 57c di muka, diperoleh ketegasan atau kejelasan tentang bentuk dan rongga sebelah dalam, sehingga informasi yang diberikan oleh gambar dapat efisien. Gambar potongan atau irisan harus diarsir sesuai dengan batas garis pemotongannya. Tanda Pemotongan Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tanda pemotongan yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan menggambar teknik. Tanda pemotongan ini terdiri atas a. tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya di tebalkan lihat Gambar 58a, b. tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas lihat Gambar 58c, c. 116 tanda pemotongan dengan garis tipis berzig-zag lihat Gambar 59d. Gambar 58. Tanda pemotongan berzig-zag Gambar 59. Tanda pemotongan dengan gelombang dan zig-zag 117 Menempatkan Gambar Penampang/Potongan Untuk menempatkan gambar penampang atau gambar potongan, kita perlu memperhatikan penempatan gambar potongan tersebut sesuai dengan proyeksi yang akan kita gunakan, apakah proyeksi di kuadran I Eropa atau proyeksi di kuadran III Amerika. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 60. 118 Gambar 60. Penempatan gambar potongan 119 Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Amerika maka gambar penampang potongannya diletakkan/berada di belakang arah anak panahnya. Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Eropa maka penempatan gambar potongnya berada di depan arah anak panahnya. Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang digunakan, penampang potong dapat juga diputar di tempat penampang putar seperti tampak pada Gambar 61a, atau dengan dipotong dan diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain segaris dengan sumbunya seperti tampak pada Gambar 61b. Gambar 61a. Penempatan potongan dengan diputar Gambar 61b. Penempatan potongan dengan diputar dan dipindah 120 Benda-Benda yang Tidak Boleh Dipotong Benda-benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda-benda pejal, misal poros pejal, jari-jari pejal dan semacamnya lihat Gambar 62a. bendabenda tipis, misal pelat-pelat penguat pada dudukan poros dan pelat penguat pada flens lihat Gambar 62b. Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong tersebut yaitu bagian-bagian yang tidak diarsir. Gambar 62a. Potongan jari-jari pejal Gambar 62b. Potongan dudukan poros 121 Jenis-Jenis Gambar Potongan Jenis-jenis garnhar potongan/irisan terdiri atas • Gambar potongan penuh • Gambar potongan separuh • Gambar potongan sebagian/setempat atau lokal • Gambar potongan putar • Gambar potongan bercabang atau meloncat 1. Gambar Potongan Penuh Perhatikan contoh gambar potongan penuh pada Garnbar 63 berikut. Gambar 63. Potongan penuh 122 2. Gambar Potongan Separuh Perhatikan contoh gambar potongan pada Gambar 64 berikut. Gambar 64. Potongan separuh 3. Gambar Potongan Sebagian Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau potongan setempat lihat contoh Gambar 65. Gambar 65. Potongan sebagian 123 4. Gambar Potongan Putar Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada Gambar 67a atau dapat juga penempatan potongannya seperti pada Gambar 67b. Gambar 66. Potongan putar 5. Gambar Potongan Bercabang atau Meloncat Perhatikan contoh Gambar 67 berikut. Gambar 67. Potongan bercabang atau meloncat 124 Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandangan maka gambar potongan/irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat Gambar 68 di bawah. Gambar 68. Contoh penggunaan arsiran Macam-Macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir sebagai berikut. 1. Sudut dan ketebalan garis arsiran 2. Bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas 3. Pengarsiran bidang yang berdampingan 4. Pengarsiran benda-benda tipis 5. Peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir 6. Macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. 1. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 45° terhadap garis sumbu utamanya, atau 45° terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat Tabel 3. Tabel 3. Macam-Macam Ketebalan Garis Macam Garis Garis gambar/tepi Garis ukur/bantu Garis tipis/arsir Ketebalan Garis mm 1 0,7 0,5 0,7 0,5 0,35 0,5 0,35 0,25 125 Dari tabel di depan kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 69. Sudut ketebalan garis arsiran Penggarisan pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat Gambar 70. Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidangbidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat Gambar 70. 126 Gambar 70. Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan Pengarsiran Benda-Benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar 71. Gambar 71. Arsiran benda tipis Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar 72. Gambar 72. Angka ukuran dan arsiran 127 Macam-Macam Arsiran Perhatikan Gambar 73. Gambar 73. Macam-macam arsiran Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih g = Paduan tembaga tuang h = Seng, raksa 128 Ukuran Pada Gambar Kerja Sesuai dengan standar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkan bahwa gambar proyeksi di Kuadran I dan gambar proyeksi di Kuadran III dapat digunakan sebagai gambar kerja, dengan ketentuan kedua macam proyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/dipakai secara bersama-sarna dalam satu gambar kerja. Gambar kerja adalah gambar pandangan-pandangan, potongan/irisan dengan memperhatikan kaidah-kaidah proyeksi, baik proyeksi di kuadran I Eropa maupun proyeksi di kuadran III Amerika. Gambar kerja harus memberikan informasi bentuk benda secara lengkap. OIeh karena itu, ukuran pada gambar kerja harus dicantumkan secara Iengkap. Ketentuan-Ketentuan Dasar Pencatuman Ukuran Agar tidak menimbulkan keraguan di dalam membaca gambar, pada gambar kerja harus dicantumkan ukuran dengan aturan-aturan menggambar yang telah ditetapkan. Ketentuan-ketentuan tersebut meliputi • Menarik garis ukur dan garis bantu • Menggambar anak panah • Menetapkan jarak antara garis ukur • Menetapkan angka ukuran 1. Menarik Garis Ukur dan Garis Bantu Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan garis tipis perbandingan ketebalan antara garis gambar dan garis ukur/bantu lihat Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Ketebalan Garis Bantu dengan Garis Gambar Macam Garis Ketebalan Garis mm Garis gambar/tepi 1 0,7 0,5 Garis ukur/bantu 0,5 0,35 0,25 129 Contoh Perhatikan Gambar 74 berikut. Gambar 74. Cara penarikan garis dan ketebalannya 2. Menetapkan Jarak Antara Garis Ukur Jika garis ukur terdiri atas garis-garis ukur yang sejajar, maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur Iainnya harus sarna. Selain itu, perlu diperhatikan pula garis ukur jangan sampai berpotongan dengan ganis bantu, kecuali terpaksa. Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur. 130 Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal ini untuk menghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang 1 mm dan ujung anak panahnya. Garis ukur pada umumnya tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miring sejajar/paralel. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 75. Jarak antara garis ukur 131 Keterangan 1. Garis ukur yang sejajar 2. Garis bantu yang berpotongan tidak dapat dihindarkan 3. Garis sumbu yang digunakan secara tidak langsung sebagai garis bantu 4. Garis ukur yang terkecil ditempatkan di dalam 5. Garis ukur tambahan pelengkap 6. Perpanjangan garis bantu dilebihkan ± 1 mm dan garis ukurnya/ujung anak panahnya 7. Penempatan ganis ukur yang sempit 8. Garis bantu yang paralel jika diperlukan Penulisan Angka Ukuran Penulisan angka ukuran ditempatkan di tengah-tengah bagian atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri garis ukurnya. Untuk kertas gambar berukuran kecil maka penulisan angka ukuran pada garis ukur harus tegak, kertas gambarnya dapat diputar ke kanan, sehingga penulisan dan pembacaannya tidak terbalik. Angka ukuran harus dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan garis ukurnya lihat Gambar 76. Gambar 76. Penulisan angka ukuran 132 Jika kertas gambar diputar ke kiri, akan menghasilkan angka ukuran yang terbalik. Ukuran c pada gambar di atas adalah penulisan angka ukuran yang terbalik. Klasifikasi Pencatuman Ukuran Benda-benda yang diukur mempunyai bentuk yang bermacam-macam, fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena itu, pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi • Pengukuran dengan dimensi fungsional • Pengukuran dengan dirnensi nonfungsional • Pengukuran dengan dimensi tambahan • Pengukuran dengan kemiringan atau ketirusan • Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan khusus • Pengukuran dengan kesimetrian 1. Pengukuran dengan Dimensi Fungsional, Nonfungsional, dan Ukuran Tambahan Jika suatu benda terdiri atas bagian-bagian bagian yang dirakit, maka ukuran bagian yang satu dengan Iainnya mempunyai fungsi yang sama, sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan dan pencantuman ukurannya sebagai fungsi yang berpasangan. Jika benda kerja yang digambar berdiri sendiri, tetapi dalam sistem pengerjaannya berbeda maka digambar sesuai dengan ukurannya dan pencantuman ukurannya sebagai fungsi pengerjaan. Ukuran-ukuran yang tidak berfungsi disebut ukuran nonfungsional. Untuk melengkapi ukuran, dalam hal ini supaya tidak menimbulkan kekacauan dalam membaca gambar terutama dalarn jumlah ukuran total, maka ukuran pada gambar dilengkapi dengan ukuran tambahan. Ukuran tambahan ini harus ditempatkan di antara dua kurung atau di dalam kurung lihat Gambar 77 berikut. 133 Gambar 77. Ukuran tambahan Keterangan F = dimensi fungsional NJF = dirnensi nonfungsional H = dimensi tambahan 2. Pengukuran Ketirusan Untuk mencatumkan ukuran benda yang mempunyai bentuk miring, ukuran kemiringannya dicantumkan dengan harga tangen sudutnya. tg α = Gambar 78. Pengukuran ketirusan 134 1 x = H −h L 3. Penunjukan Ukuran pada Bagian yang Dikerjakan Khusus Untuk memberikan keterangan gambar pada benda-benda yang dikerjakan khusus, misalnya dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskan dengan ampelas halus, maka pada bagian yang dikerjakan khusus tadi gambar luarnya diberi garis tebal bertitik lihat Gambar 79. Gambar 79. Penunjukan ukuran pengerjaan khusus 4. Pemberian Ukuran pada Bagian-Bagian yang Simetris Untuk memberikan ukuran-ukuran pada gambar-gambar simetris, jarak antara tepi dan sumbu simetrisnya tidak dicantumkan lihat Gambar 80. Gambar 80. Penunjukan ukuran pada bagian yang simetris 135 Pencantuman Simbol-Simbol Ukuran Untuk benda-benda dengan bentuk tertentu, ukurannya dicantumkan disertai simbol bentuknya misal benda-benda yang berbentuk silinder, bujur sangkar, bola, dan pingulan chamfer. Lihat Gambar 81 berikut. Gambar 81. Pencantuman simbol-simbol ukuran Keterangan 50 = Diameter bola dengan ukuran 32 mm SR 16 = Jari-jari bola dengan ukuran 16 mm C3 = Chamfer atau pinggulan dengan ukuran 3 x 45 023 = Simbol ukuran silinder, dengan ukuran 23 mm 34 = Simbol ukuran bujur sangkar, dengan ukuran sisinya 34 mm 136 120 M12 2 I = Simbol ukuran tidak menurut skala yang sebenarnya = Simbol ukuran ulir dengan jenis ulir metris dan diameter luarnya 12 mm = Silang/cros dengan garis tipis; simbol bidang rata = Strip titik tebal; simbol bagian yang dikerjakan khusus Penunjukan Ukuran Jari-Jari Untuk menunjukkan ukuran jari-jari, dapat digambarkan dengan garis ukur dimulai dan titik pusat sampai busur Iingkarannya. Sebagai simbol dari jari-jari tersebut, diberi tanda huruf ”R” lihat Gambar 82 berikut. Gambar 82. Pengukuran jari-jari Gambar 83. Penempatan anak panah dan ukuran di dalam lingkaran 137 Gambar 84. Penempatan anak panah dan ukuran di luar lingkaran Pengukuran Ketebalan Pengukuran benda-benda tipis, seperti pengukuran pada pelat ukuran tebalnya dapat dilengkapi dengan simbol ”t” sebagai singkatan dan ”thicknees” yang secara kebetulan artinya tebal juga berhuruf awal ”t”. Penunjukan ukurannya lihat Gambar 85 berikut. t5 Gambar 85. Penunjukan ukuran Jenis-Jenis Penulisan Ukuran Penulisan ukuran pada gambar kerja, menurut jenisnya terdiri atas • Ukuran berantai • Ukuran paralel sejajar • Ukuran kombinasi • Ukuran berimpit • Ukuran koordinat • Ukuran yang berjarak sama • Ukuran terhadap bidang referensi 138 1. Ukuran Berantai Percantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah mempercepat pembuatan gambar kerja, sedangkan kekurangannya adalah dapat mengumpulkan toleransi yang semakin besar, sehingga pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu, pencantuman ukuran secara berantai ini pada umumnya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Lihat Gambar 86. Gambar 86. Ukuran berantai 2. Ukuran Paralel Sejajar Gambar 87. Ukuran sejajar 139 3. Ukuran Kombinasi Gambar 88. Ukuran kombinasi 4. Ukuran Berimpit Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis-garis ukur yang ditumpangkan berimpit satu sama lain. Ukuran berimpit ini dapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam membaca gambarnya lihat Gambar 89. Gambar 89. Ukuran berimpit 140 Pada pengukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran/ patokan ukurannya bidang referensi harus dibuat lingkaran, dan angka ukurannya harus diletakkan dekat anak panah sesuai dengan penunjukan ukurannya. 5. Pengukuran terhadap Bidang Referensi Bidang referensi adalah bidang batas ukuran yang digunakan sebagai patokan pengukur. Contoh pengukuran benda kerja bubutan terhadap bidang datar/rata lihat Gambar 90. Gambar 90. Pengukuran berimpit 141 6. Pengukuran Koordinat Jika pengukuran berimpit dilakukan dengan dua arah, yaitu penunjukan ukuran ke arah sumbu x dan penunjukan ukuran ke arah sumbu y dengan bidang referensinya di 0, maka akan didapat pengukuran ”koordinat” lihat Gambar 91. Gambar 91. Pengukuran koordinat 142 7. Pengukuran yang Berjarak Sama Untuk memberikan ukuran pada bagian yang berjarak sama, penunjukan ukurannya dapat dilaksanakan sebagai berikut Gambar 92. Gambar 92. Pengukuran berjarak sama Untuk menghindarkan kesalahan/keraguan di dalam membaca gambarnya, dapat dituliskan dalam satu ukurannya lihat Gambar 93. Gambar 93. Pengukuran berjarak sama 143 8. Pengukuran Alur Pasak Jika kita memberikan ukuran diameter pada penampang/potongan yang beralur pasak, misalnya pada kopling, roda gigi, atau alur pasak pada puli, maka penunjukan ukuran diameternya seperti tampak pada Gambar 94. Gambar 94. Pengukuran alur pasak 9. Pengukuran pada Lubang Untuk memberikan ukuran pada lubang yang berjarak sama, dapat dilakukan seperti tampak pada Gambar 95 berikut. Gambar 95. Pengukuran pada lubang 144 10. Pengukuran Profil Untuk memberikan ukuran pada profil-profil yang telah distandar, dapat dilakukan seperti tampak pada Gambar 96 berikut. Gambar 96. Pengukuran profil 145 11. Cara Membuat Gambar Mur dan Baut, serta Pengukurannya Gambar 97. Pembuatan gambar mur 146 Gambar 98. Pengukuran mur 147 Gambar 99. Pembuatan gambar baut 148 Gambar 100. Pembuatan gambar mur dan baut 149 Toleransi Definisi Toleransi merupakan batas-batas ukuran yang masih diizinkan untuk keperluan suatu perakitan agar bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Penulisan toleransi sangat diperlukan mengingat pada saat gambar dikerjakan dengan mesin akan ada penyimpangan. Hal ini karena pada umumnya mesin yang digunakan cenderung memiliki beberapa kelemahan, antara lain a Penyetelan mesin perkakas yang tidak bisa sempurna, b Adanya keausan alat potong/pahat, c Adanya perubahan temperatur benda kerja saat pengerjaan, dan d Besarnya gaya pemotongan. Gambar 101. Batas atas dan batas bawah toleransi Toleransi pada komponen yang akan dirakit harus memiliki syaratsyarat perpaduan tertentu agar komponen dapat bekerja optimal. Ada berbagai macam jenis ukuran dalam sistim toleransi, antara lain ukuran nominal N, ukuran aktual I, penyimpangan atas U, penyimpangan bawah L, toleransi IT, garis dasar, kelonggaran clearence, kesesakan interference, dan suaian. Gambar 102. Berbagai macam ukuran dan penyimpangan 150 Penulisan Toleransi Penulisan toleransi pada gambar mesin merupakan informasi penting agar ada persamaan persepsi dalam membaca gambar. Ada beberapa macam teknik penulisan toleransi suaian dan penyimpangan, antara lain a Toleransi Suaian ISO 30F7 Gambar 103. Penulisan suaian standar ISO b Toleransi Suaian dengan Lambang dan Nilai Penyimpangan 30F7  − 0 ,020     − 0 ,061 Gambar 104. Penulisan toleransi suaian dan nilai penyampangan c Toleransi dan Nilai Penyimpangan 30F7 + 0 ,1 − 0 ,2 Gambar 105. Penulisan toleransi dan nilai penyimpangan d Toleransi dan Nilai Penyimpangan Nol 30F7 0 − 0 ,02 Gambar 106. Penulisan toleransi dan nilai penyimpangan nol e Toleransi Simetris 30F7 ± 0,1 Gambar 107. Penulisan toleransi simetris 151 f Batas-Batas Ukuran 32,1 31,8 Gambar 108. Penulisan batas-batas ukuran g Batas Ukuran dalam Satu Arah 30,5 min Gambar 109. Penulisan batas-batas ukuran dalam satu arah Toleransi pada gambar susunan terdiri dari toleransi pada susunan poros dan lubang serta toleransi pada ukuran sudut yang dapat dituliskan sebagai berikut. Gambar 110. Jenis-jenis penulisan toleransi pada gambar susunan 152 Gambar 111. Jenis-jenis penulisan toleransi pada ukuran sudut Cara Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi Toleransi dituliskan di gambar kerja dengan cara tertentu sesuai dengan standar yang diikuti ASME atau ISO. Toleransi bisa dituliskan dengan beberapa cara berikut. 1. Ditulis Menggunakan Ukuran Dasar dan Penyimpangan yang Diizinkan Gambar 112. Penulisan ukuran dan toleransi pada gambar kerja 2. Satuan Toleransi Satuan toleransi merupakan bilangan konstan dengan satuan unit µm yang besarnya tergantung pada batas-batas daerah ukuran nominal. Dalam sistem ISO telah ditetapkan 20 kelas toleransi grades of tolerance yang dinamakan toleransi standar yaitu mulai dari IT 01, IT 0, IT 1 sampai dengan IT 18. Untuk kualitas 5 sampai 16 harga dari toleransi standar dapat dihitung menggunakan satuan toleransi i tolerance unit, yaitu i = 0, 45 3 D + 0,001D Harga I tersebut untuk daerah ukuran nominal ≤ 500, sedangkan untuk daerah ukuran nominal ≥ 500, maka harga i adalah 153 i = 0, 45 3 D + 0,001D Di mana i = satuan toleransi dalam µm D = rata-rata geometrik batas-batas ukuran nominal mm. Penandaan Kualitas permukaan Kualitas permukaan benda yang akan dikerjakan dengan mesin sebagai berikut. Di mana a = harga/tingkat kekasaran b = jenis pengerjaan c = ukuran lebih allowance d = serat alur/serat pengerjaan potong Contoh Berikut akan dikerjakan dengan mesin misalnya mesin bubut, mesin gerinda, atau lainnya dengan kualitas kekasaran N7 kekasaran tertinggi, dan akhirnya dicrom dengan tingkat kekasaran N5. Agar dapat dipahami oleh operator mesin, maka benda tersebut harus diberi simbol sebagai berikut. Gambar 113. Penandaan kualitas permukaan Suaian Jenis-Jenis Suaian Suaian merupakan hubungan yang dihasilkan oleh pasangan poros dan lubang yang memiliki perbedaan ukuran/dimensi. Perbedaan ukuran tersebut dapat menimbulkan beberapa kemungkinan, antara lain longgor, sesak, atau pas. 154 Gambar 114. Kelonggaran dan kesesakan antara poros dan lubang Suaian fit memiliki tiga kategori berikut. 1. Suaian longgar Clearance Fit, yaitu selalu menghasilkan kelonggaran, daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros. Gambar 115. Suaian Longgar 2. Suaian paksa Interference Fit, yaitu suaian yang akan menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros. Gambar 116. Suaian paksa 155 3. Suaian transisi Transition Fit, yaitu suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang, dan daerah toleransi poros yang saling menutupi. Gambar 117. Suaian transisi Beberapa suaian yang terjadi di luar suaian tersebut di atas bisa terjadi, terutama di daerah suaian paksa dan longgar yang mungkin masih terjadi beberapa pasangan dari longgar loose running sampai paksa force. Beberapa contoh suaian menggunakan basis lubang yang terjadi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Suaian limits and fits dalam Menggunakan Basis Lubang Deskripsi Description 156 Lubang Poros Loose Running H11 c11 Free Running H9 d9 Loose Running H11 c11 Easy Running - Good quality easy to do H8 f8 Sliding H7 g6 Close Clearance - Spigots and locations H8 f7 Location/Clearance H7 h6 Location- slight interference H7 k6 Location/Transition H7 n6 Location/Interference- Press fit which can be separated H7 p6 Medium Drive H7 s6 Force H7 u6 4. Rangkuman 1. Alat-alat gambar yang sering digunakan dalam menggambar teknik adalah kertas gambar, pensil gambar, rapido, penggaris, jangka, penghapus, alat pelindung penghapus, busur derajat, sablon huruf dan angka, mal lengkung, mal bentuk, meja gambar, dan mesin gambarnya. 2. Macam-macam proyeksi adalah a. Proyeksi piktorial Gambar 118. Proyeksi piktorial 157 b. Proyeksi isometris Gambar 119. Proyeksi isometris 158 c. Proyeksi dimetris Gambar 120. Proyeksi dimetris 159 d. Proyeksi miring Gambar 121. Proyeksi miring 160 3. Gambar potongan Gambar 122. Potongan A-A 161 Gambar 123. Potongan B-B 162 4. Bentuk-bentuk arsiran Gambar 124. Macam-macam arsiran 163 5. Tes Formatif Buatlah gambar proyeksi bila bentuk benda kerja seperti pada gambar berikut. 1. Proyeksi dimetris, proyeksi isometris, dan proyeksi piktorial. 2. Gambar proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. 3. Sebutkan arti dari 45 g7! Artinya Suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi daerah toleransi penyimpangan mengikuti aturan kode g serta besar/harga toleransinya menuruti aturan kode angka 7. Catatan Kode g7 ini mempunyai makna lebih jauh, yaitu • Jika lubang pasangannya dirancang menuruti sistem suaian berbasis lubang akan terjadi suaian longgar. Bisa diputar/digeser tetapi tidak bisa dengan kecepatan putaran tinggi. • Poros tersebut cukup dibubut tetapi perlu dilakukan secara seksama. • Dimensinya perlu dikontrol dengan komparator sebab untuk ukuran dasar 45 mm dengan kualitas 7 toleransinya hanya 25 µm. Apabila komponen dirakit, penulisan suatu suaian dilakukan dengan menyatakan ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan simbol toleransi dari masing-masing komponen yang bersangkutan. Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu. 4. Sebutkan arti dari 45 H8/g7 atau 45 H8-g7 atau 45 H8 g7 ! Jawab Untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H berkualitas toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan berkualitas toleransi 7. 164

Iq6F.
  • jc6b29yr45.pages.dev/7
  • jc6b29yr45.pages.dev/72
  • jc6b29yr45.pages.dev/335
  • jc6b29yr45.pages.dev/232
  • jc6b29yr45.pages.dev/64
  • jc6b29yr45.pages.dev/336
  • jc6b29yr45.pages.dev/49
  • jc6b29yr45.pages.dev/173
  • jc6b29yr45.pages.dev/209
  • jika angka ukuran terletak pada arsiran maka angka ukurannya